Mas Ben Sang Pembelajar

Waktu baru kenal Mas Ben, dia itu bisa dibilang sama sekali nggak bisa bahasa Inggris. Jangankan ngomong atau nulis, bacapun nggak paham. Kemampuan bahasa Inggrisnya hanya sampai di level-yang-penting-lulus-sekolah.

Sebagai pacar demanding suportif, demi masa depan yang lebih cerah, saya memaksanya mendorongnya buat ikutan les bahasa Inggris. Dan sayapun amazed, karena menurut pengamatan saya, dia kemajuannya lumayan pesat. Dalam waktu singkat, udah bisa lah baca dan nonton materi berbahasa Inggris.

Dari situ saya baru ngeh ternyata Mas Ben ini emang tipe yang suka belajar. dan cepet nyerepnya… asalkan dia niat atau suka sama topiknya.

Nah, Mas Ben ini minatnya banyak dan musiman. Kalo lagi suka sesuatu, tiap ada waktu luang sedikit aja, dia pasti langsung buka Youtube, nyari-nyari video tentang topik yang dia lagi minati itu. Atau googling cari-cari artikel tentang hal itu. Dan sepanjang hari, ketemu siapapun, dia bakal ngomongin topik tersebut. Nggak peduli orangnya tertarik dan ngerti atau nggak, dia bakal tetep cerita dengan excited.

Contoh nih ya… sekarang ini dia lagi suka parfum. Jadi setiap kali kerjaannya nontonin segala macam ilmu tentang parfum di Youtube. Mulai dari jenisnya, bahan, dan cara pembuatannya. Lalu ceritain ke saya jenis-jenis parfum. Sampai ngebahas nanti kira travelling pas musim apa dan ngebahas parfum yang cocok sesuai musim itu. Ckck.

Yang paling nyebelin mah dia jadi sering banget tiba-tiba nempel-nempel ke saya. Kirain saya mau disayang-sayang kan ya… eh tahunya cuma mau ngecek wangi parfumnya masih kecium atau nggak. SEBEL KAN!!!!

Biasanya minatnya ini bakal bertahan dalam hitungan bulan. Setelah itu dia bakal cari minat baru lagi. Kalau alasan dia sih, karena udah tahu semuanya tentang hal tersebut, jadi bosen, dan butuh cari minat baru. Songong emang. Haha.

Selama 11 tahun jadi pacar dan istrinya, berikut ini hal dan kegiatan yang pernah jadi minat dia:

• Fotografi
• Sepeda
• Kopi
• Wine
• Sushi
• Batu
• Jam tangan
• Fountain pen
• Parfum

Walaupun hobi-hobi ini kadang nyebelin…(bisa tuh ya dia tidur subuh karena sibuk ngikir nib fountain pen dia biar halus, atau sibuk ngasah batu biar kinclong), dalam hati sebenernya saya mengakui kalau kebiasaan dia yang suka belajar itu adalah penyelamat hubungan kami.

Soalnya…selain suka belajar tentang hobi-hobinya itu, dia juga suka belajar jadi suami dan ayah yang baik. *eaaaaaaaaaaa.

Eh tapi bener deh.

Saya merasa Mas Ben itu adalah orang yang sangat terbuka dan mudah diberi masukan. Dan dia serius dalam menindaklanjuti masukan itu untuk memperbaiki dirinya. Sejak pacaran, setiap kali kami ‘ribut’ dan saya complain tentang hal tertentu, dan dia bilang mau berubah, dia nggak main-main atau janji palsu. Dia bener-bener berusaha menjadi versi terbaik dari dirinya.

Makanya saya merasa Mas Ben jauh lebih perhatian,  lebih romantis, lebih humoris, lebih talkative, lebih bisa diandalkan, lebih menyenangkan sekarang daripada dulu pas kami baru pacaran. Saya juga merasa, sebagai ortu, dia semakin sabar, semakin bijak, semakin peka sama kebutuhan anak-anaknya.

Dan sama seperti saat dia lagi suka hobi-hobinya, di mana dia cerita ke orang-orang tentang topik itu terus-terusan, dia juga begitu ke saya. Sampai sekarang, dia masih suka random muji-muji saya, plus muji saya di depan orang-orang. Kadang emang gombal bukan kepalang, dan saya suka jadi malu. But still…

I am one blessed wife!

Postingan ini dibuat dalam rangka posting berjamaah buibuk blogger, dan nggak ketolong lagi tiap nulis tentang si paksu, saya bawaanya meleleh berbunga-bunga. Jadi maafkan postingan berkeju ini, semoga nggak pada eneg. LOL

 

Setting a high standard for K’s future prince