Scandal

Ada 2 tipe film/serial yang saya suka.

Yang pertama adalah tipe yang fun, ringan, dan gampang aja buat dinikmati. Biasanya genre-nya nggak jauh-jauh dari romance, comedy, musical, atau cartoon sekalian. Kalau film, contohnya ya rata-rata film comedy romance. Favorit saya masih While You Were Sleeping, Definitely Maybe, dan Wall-E. Kalau serial, contohnya ya kayak Friends, How I  Met Your Mother, Glee... Ditambah yang temanya crime atau kedokteran, macam Bones, Castle, NCIS, Law & Order, CSI, Royal Pains, Private Practice, dan Grey’s Anatomy (yang season-season awal. Yang sekarang udah kayak sinetron jadi males).

Sedangkan yang kedua adalah yang bikin saya bengong terkagum-kagum. Bisa karena ide ceritanya yang menurut saya keren banget, skenario yang nggak ketebak, teknik shooting yang unik, atau alur cerita yang nggak umum. Kalo film, contohnya kayak Eternal Sunshine of The Spotless Mind, 50 Days of Summer, Buried, Looper, dan The Dark Knight.

Tapi seinget saya, rasanya nggak pernah ketemu serial yang masuk tipe kedua ini. Nggak ada tuh serial yang bikin saya amazed dan deg-deg-an sekaligus…sampai saya ‘ketemu’ Scandal.

Sekarang sih Scandal udah kelar season-2. Kalau di Starworld, season 2-finale nya nanti malam *siap-siap pop corn*.

Waktu pertama kali liat iklannya sebelum season 1 tayang, saya nggak tertarik sama sekali. Abis nggak jelas sih tuh film tentang apa. Iklannya kurang representatif. Tapi suatu malam, lagi nggak ada kerjaan, saya nggak sengaja nyantol pas tayang episode pertama dari season 1.

Kesan pertama? Suka *tapi nggak pake banget*.

Ide ceritanya yang baru banget (buat saya), bikin penasaran. Jadi ini ceritanya tentang Olivia Pope, seorang cewe superkeren yang punya bisnis ‘crisis management’. Olivia & tim-nya bertugas mengeluarkan kliennya dari krisis yang lagi dihadapi, bukan cuma dalam aspek hukum, tapi juga sampai ke public relation-nya. Dan biasa klien-kliennya ini orang-orang penting dan petinggi yang perlu banget jaga image mereka di mata masyarakat.

Contoh pas episode pertama itu, ada seorang tentara muda yang terkenal karena berjasa buat negara, selebriti juga karena dinobatkan jadi bachelor of the year, tau-tau jadi tersangka pembunuhan pacarnya. Gara-garanya, pas dia pulang, si pacar udah tewas bersimbah darah, dan dia reflek megang jenazah nya plus megang senjata pembunuhnya juga yang ketinggalan di sono.

Kenapa dia nggak langsung ke polisi aja? Karena…waktu itu alibinya dia adalah bahwa dia lagi sama pacarnya yang sebenarnya, yang adalah seorang laki-laki juga. Nah nah…jadi ternyata dia ini gay, dan dia nggak mau ketahuan sama publik kalo dia itu gay. Sekalipun kalo dia ngaku, dia akan terbebas dari tuduhan.

Seru nggak? Haha buat saya sih seru.

Tim-nya Pope pertama-tama harus konfirmasi dulu bener nggak nih cerita si klien, jadi ada bagian investigasi juga macam di film-film crime yang lain. Tapi karena kan warga biasa ya, bukan penegak hukum, jadi proses investigasinya agak tricky, mereka harus nyamar-nyamar, deketin orang-orang yang berkepentingan, dan seterusnya. Abis itu, mereka pun harus mikirin solusi yang nggak merusak image si klien.

Saya suka idenya, saya suka ceritanya, dan saya suka dialog-dialog panjang yang isinya unik-unik-nyeleneh dan diucapkan dengan cepat. Kalo yang terakhir itu sih emang khas-nya Shonda Rhimes banget deh. Shonda Rhimes ini creator nya Scandal, yang juga creator Grey’s Anatomy  dan Private Practice. Kalo yang suka nonton serial-serial itu, pasti ngerti deh model dialog yang saya maksud.

Nah…sampe di situ aja saya udah cukup tertarik buat ngikutin serial ini. Tadinya saya pikir ini modelnya bakal kayak Bones atau Castle yang bakal kelarin 1 case per episode, dengan permasalahan yang jadi benang merah per-season yang sesekali aja diangkat.

Eh ternyata pas masuk episode 2 atau 3… iya bener sih ada benang merah nya seperti rata-rata model seri barat. Tapi bedanya….benang merah-nya Scandal ini mantep banget! Dan ternyata itu malah jadi inti ceritanya, nggak sekedar buat nyambung-nyambungin aja.

Ternyata oh ternyata… Olivia Pope adalah mistress (selingkuhan) nya Presiden Amerika!!!! *jeng jeng jeng*.

Meeen….dari sini ceritanya jadi super keren. Saya sih nggak tahu ya kondisi real politik di Amrik sono, atau kondisi di gedung putih. Tapi serial ini setidaknya memberikan gambaran yang keliatan reliable, dan seru!!! Romance-nya ada, dramanya ada, intrik-intrik dan konspirasinya ada, dan lucu-lucunya juga ada.

Kayaknya baru ini deh serial yang bisa bikin saya nonton sambil deg-deg-an saking keseruan.

Pada akhirnya, tiap kali abis nonton serial bagus, saya langsung mikir: “Kapan ya Indonesia bisa bikin seri-seri bagus kayak gini” *sambil menghela nafas*.